MADIUN – PT Kereta Api Indonesia/KAI (Persero) Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun merasa bangga, karena selama angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) dapat melayani jumlah penumpang kereta api yang signifikan.
Selain itu, juga tingkat ketepatan waktu yang sangat tinggi. Hal tersebut, tentunya tidak terlepas dari kerja keras dan dedikasi tim KAI, serta dukungan penuh dari seluruh stakeholders atau pemangku kepentingan.
Selama angkutan Nataru, KAI Daop 7 Madiun mencatat mulai tanggal 19 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025 telah melayani 342.270 pelanggan yakni terdiri dari 168.649 berangkat, dan 173.801 pelanggan tiba.
Puncak kedatangan KA di stasiun-stasiun wilayah Daop 7 Madiun pada periode Nataru, terjadi 24 Desember 2024 sebanyak 12.232 pelanggan. Puncak keberangkatan KA, terjadi 29 Desember 2024 sebanyak 11.052 pelanggan. Namun periode Nataru, KAI mencatat stasiun terpadat adalah Stasiun Madiun, Blitar, Kediri, Jombang, Tulungagung, dan Kertosono.
“KAI mengucapkan terima kasih kepada seluruh pelanggan KA yang telah mempercayakan kepada kami untuk bertransportasi di masa angkutan Nataru 2024/2025 ini,” ujar Suharjono, kepala PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun, Senin 06 Januari 2025.
Menurutnya selama masa Nataru, naik dari stasiun-stasiun wilayah Daop 7 Madiun sebanyak 168.496 pelanggan atau rata-rata 8.144 pelanggan per hari. Jumlah tersebut, meningkat 15% dibanding pada periode Nataru 2023/2024 lalu yakni dimana KAI Daop 7 Madiun melayani 146.607 pelanggan.
Antusias pelanggan menggunakan moda transportasi KA ini, dipengaruhi meningkatnya nilai kepuasan masyarakat terhadap layanan KAI. Mengantisipasi kenaikan pelanggan, KAI Daop 7 Madiun menyiapkan sarana semaksimal mungkin dengan 61.082 tempat duduk pada 4 KA reguler, 1 kereta tambahan, dan 29.214 tempat duduk KA BIAS (Bandara Internasional Adi Soemarmo) Solo, Jawa Tengah.
“Saya juga menyampaikan apresiasi kepada insan KAI dan seluruh stakeholder yang terlibat aktif dalam posko Nataru 2024/2025. Sehingga secara umum pada masa angkutan Nataru ini berjalan dengan sukses, lancar, dan terkendali,” jelasnya.
Tindak hanya itu, lanjut Kadaop 7, pencapaian positif di masa Nataru ini juga terdapat di sisi ketepatan waktu atau On Time Performance keberangkatan 99.16%, dan kedatangan KA mencapai 95.58%. Hal itu, tentunya menjadi pertimbangan utama masyarakat untuk memilih moda transportasi KA.
Disisi lain, KAI Daop 7 Madiun mendapati sejumlah barang milik pelanggan KA yang tertinggal. Selama masa angkutan Nataru, tercatat 12 barang tertinggal dengan nilai Rp26.800.000 (dua puluh enam juta, delapan ratus ribu rupiah).
Untuk mendeteksi keberadaan barang tertinggal, KAI Daop 7 Madiun juga telah mengatisipasi hal itu jauh hari yakni dengan menyediakan layanan lost and found. Selain itu, juga pelayanan kesehatan yang siap memberikan bantuan kepada semua pelanggan KA.
“Kami juga mendapati sejumlah 41 pelanggan yang mengalami sakit pada saat perjalanan KA, maupun pada saat masih di stasiun wilayah Daop 7 Madiun. Saat itu juga, keluhan pelanggan langsung ditangani petugas medis untuk mendapatakan layanan kesehatan,” katanya.
Suharjono menambahkan KAI Daop 7 Madiun berkomitmen terus meningkatkan kualitas layanan, demi kepuasan dan kenyamanan pelanggan. KAI juga akan terus berupaya memperkuat kerjasama dengan pihak terkait, yakni menciptakan perjalanan yang aman dan nyaman bagi seluruh pengguna jasa KA.
“Saya sampaikan terima kasih kepada Pemda (Pemerintah Daerah), bantuan pengamanan dari TNI-Polri, Pramuka, Basarnas, Railfans, dan jajaran eksternal yang terlibat dalam posko angkutan Nataru di stasiun wilayah Daop 7 Madiun,” tandasnya.*(al/madiuntourism.com)