Menjalin Usaha Bersama

logo

Penyerapan Pupuk Capai 56%, Kabupaten Madiun Jadi Proyek Percontohan

Jumat, 9 Mei 2025

MADIUN – Wakil Bupati Madiun, dr. Purnomo Hadi beserta jajaran menghadiri ‘Sosialisasi Implementasi Peraturan Presiden Republik Indonesia (Perpres RI) Nomor 6 Tahun 2025 dan Tebus Bersama Pupuk Bersubsidi’ yang di selenggarakan PT. Pupuk Indonesia (Persero) di Pendopo Kecamatan Mejayan di Kota Caruban.

Perpres RI Nomor 6 Tahun 2025 ini, terkait Tata Kelola Pupuk Bersubsidi yakni sebagai salah satu upaya mensosialisasikan ‘Perubahan Sistem Penyaluran Pupuk Bersubsidi dan Mengoptimalkan Penyaluran Pupuk Bersubsidi’.

Kegiatan itu menghadirkan sejumlah pimpinan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait, Camat se-Kabupaten Madiun, Koordinator Penyuluh Lapangan, Ketua KTNA (kelompok tani nelayan andalan) Kab. Madiun, perwakilan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kecamatan, Distributor Pupuk, dan para Pelaku Usaha/Pengelola Kios Pupuk.

Senior Manajer Regional III-A PT Pupuk Indonesia (Persero) Jawa Timur, Saroyo Utomo Winano menerangkan kegiatan ini merupakan bentuk komitmen bersama antara Pemerintah melalui Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) bersama Pupuk Indonesia untuk mewujudkan penyaluran pupuk bersubsidi yang lebih tepat sasaran, efektif, dan tentu saja berkelanjutan.

Untuk itu, dengan diterbitkannya Perpres RI Nomor 6 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Pupuk Bersubsidi yang memperkuat sistem distribusi pupuk melalui pengaturan secara menyeluruh dari perencanaan, pengadaan, penyaluran hingga evaluasinya.

“Penugasan teladan dan penyaluran pupuk bersubsidi diberikan kepada kami, yaitu Pupuk Indonesia dengan kewajiban menjamin ketersediaan pupuk hingga ke titik serah,” ujarnya saat mewakili Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Tri Wahyudi Saleh, Jum’at 08 Mei 2025.

Menurutnya di dalam Perpres RI, yakni titik serah yang di sampaikan terdapat 4 penerima yakni Kios Pupuk, Gapoktan, Koperasi (yang nantinya ada koperasi merah putih), dan Pokdatan (kelompok pembudidaya ikan) untuk yang pakan ikan.

Tentunya dalam mendukung kelancaran distribusi, pemerintah mendorong sistem informasi pupuk bersubsidi yang terintegrasi serta digunakan untuk pendataan, alokasi, penyaluran, penagihan hingga evaluasi penyaluran.

“Sebagai implementasi langsung dari kebijakan ini, kami Pupuk Indonesia melaksanakan program tebus bersama pupuk bersubsidi dengan tujuan meningkatkan kelancaran proses penebusan pupuk,” katanya.

Wakil Bupati Madiun, dr. Purnomo Hadi mewakili pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Madiun menyampaikan terima kasih kepada pihak PT. Pupuk Indonesia (Persero) yang telah menjadikan Kabupaten Madiun pilot project (proyek percontohan) sistem tebus bersama penyaluran pupuk bersubsidi.

Ia mengaku tidak tahu akan dijadikan seperti apa? Karena, tadi Direktur Pupuk Kementan RI bercerita bahwa ‘Kabupten Madiun hebat’. Sebab, di tingkat provinsi penyerapan pupuk baru 31%, nasional 24%, tapi Kabupaten Madiun sudah mendekati 56%. Terkait data itu, Direktur Pupuk Kementan RI menilai bahwa orang (para petani) di Kabupaten Madiun rajin semuanya.

“Karena rata-rata, kami sudah 2 kali tanam yaitu musim penghujan, dan ini kebalikannya. Insyaalloh dengan bibit yang baru nanti, kita tidak hanya 3 kali tanam. Tapi juga bisa 4 kali tanam, kayaknya. Semoga, nanti Madiun menjadi salah satu Kabupaten yang menopang ketahanan pangan di Indonesia,” tuturnya.

Disamping itu, Wabup Madiun, juga menyampaikan terima kasih kepada Kementan RI yang telah mengalokasikan pupuk bersubsidi kepada petani Kabupaten Madiun, dan selalu mendukung pembangunan pertanian yang ada di Kabupaten Madiun.

Untuk itu, maka dengan memberikan bantuan-bantuan seperti alat mesin pertanian,  infrastruktur, irigasi dan sebagainya, adalah bentuk dukungan pusat kepada Pemda Kabupaten Madiun. Karena dengan dukungan tersebut, tentu semuanya akan meningkatkan produktivitas tani.

Oleh sebab itu, pupuk bersubsidi ini harus ada sarana dan prasarananya yang memang di distribusikan di wilayah Kabupaten Madiun yakni untuk memberikan peningkatan produksi tanam baik padi, jagung, tebu dan sebagainya.

Kabupaten Madiun yang merupakan lumbung pangan di Jawa Timur yakni tanam padi pada tahun 2024 dengan luas lahan 88.479 hektare, dan produksinya mencapai 599,37 ton GKP (gabah kering panen) adalah nomor 6 se-Jawa Timur. Tentunya ini, juga merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan lagi.

“Maka dengan semangat para petani, yang didukung pemerintah provinsi dan pusat, insyaalloh kita akan mampu meningkatkan produksi yang jauh lebih besar. Mengingat indeks pertanaman (IP) padi pada tahun 2024, adalah 2,8,” tegas dr. Purnomo Hadi.

Ia juga menguraikan bahwa salah satu permasalahan yang ada di petani adalah ketersediaan pupuk. Sebenarnya, petani di Kabupaten Madiun tidak masalah. Terpenting adalah pupuknya, keberadaannya jelas. Apalagi, kalau harga pupuk ini sangat murah, dan juga kualitasnya bagus.

Bahkan, beberapa waktu lalu yang dikeluhkan petani adalah pupuk urea dengan berat sama-sama 50 kilogram. Namun, kalau memang tertera di situ pupuk urea,“saya ini, petani pak (kepada para hadirin). Sama saja petani,” kata Wabup Madiun.

Pupuk urea ini, lanjut Wabup, di situ dengan kandungan nitrogen 46%. Tetapi, kenapa yang non subsidi dengan bersubsidi, kalau disebarkan itu reaksinya berbeda. Sebetulnya, ada apa ini? Apa, kira-kira kalau pupuk urea bersubsidi itu, tidak pas takaran kandungannya atau bagaimana?

“Insyaalloh, nanti dengan kebijakan yang baru ini, pupuk bersubsidi maupun non subsidi kualitasnya sama baiknya. Tentunya, ini untuk ketahanan pangan di Kabupaten Madiun dan Indonesia,” tandasnya.

Direktur Pupuk Kementan RI, Jekvy Hendra mengungkapkan seluruh pupuk di Indonesia yang ada saat ini, teristimewa bisa keberadaannya dan terselamatkan. Artinya saat ini, kita tidak pernah kekurangan pupuk. Karena mulai tahun 2024 lalu, kita tidak pernah kekurangan pupuk, dan pertama kali di Indonesia.

Dalam kesempatan itu, ia juga memberikan apresiasi khusus untuk Jawa Timur. Jatim adalah provinsi yang tertinggi, dan terbaik untuk saat sekarang di seluruh Indonesia yakni dalam rangka penyerapan pupuk dan produksi tanaman padi di seluruh Indonesia.

Tentunya, capaian ini sangat luar biasa. Tetapi, bukan hanya dari sisi produksinya tertinggi, penyerapan pupuknya juga tertinggi di Indonesia. Namun yang istimewa dan paling tinggi di seluruh Jawa Timur, untuk penyerapannya adalah Kabupaten Madiun.

Untuk itu, ia atas nama Pupuk Kementan RI menyampaikan terima kasih kepada Bupati Madiun, H. Hari Wuryanto dan Wakil Bupati Madiun, dr. Purnomo Hadi beserta jajarannya, serta petani yang ada di wilayah Kabupaten Madiun.

Berdasarkan data bahwa penyerapan pupuk saat ini, Kabupaten Madiun sudah mencapai 56%. Tentunya, ini adalah prestasi yang luar biasa di saat daerah-daerah lain masih dalam posisi 18% sampai dengan 26%.

“Tapi, petani Kabupaten Madiun telah membuktikan bahwa penyerapan pupuk yang ada hari ini, betul-betul melonjak dan sudah mencapai pada titik maksimal. Capaian 56% di Jawa Timur, adalah luar biasa,” jelasnya.

Jekvy Hendra juga memaparkan seiring dengan penerapan Perpres RI Nomor 6 Tahun 2025 yakni terdapat beberapa hal yang penting, dan mungkin juga perlu disampaikan kepada para hadirin dalam kegiatan ini maupun seluruh masyarakat Indonesia.

“Teman-teman semuanya yang hadir di acara ini, dan juga selalu kami sampaikan di manapun pertemuan yang sudah ada. Hari ini, pemerintah telah menjamin ketersediaan pupuk tersedia di wilayah Indonesia,” tegasnya.*(al/madiuntourism.com)    

error: