MADIUN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusarsip) menggelar kegiatan bedah buku dengan judul ‘Ibu Smart, Anak Hebat’ bertempat di halaman Gedung Disperpusarsip setempat, Jum’at 25 April 2025.
Kegiatan ini, telah menghadirkan seorang narasumber yang juga penulis buku tersebut, yakni Leni Nunung Nurbaningsih, serta melibatkan sejumlah peserta 50 orang terdiri dari perwakilan para guru TK, SD, SMP, TP PKK, dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) se-Kota Caruban.
Kepala Bidang Pelayanan Perpustakaan Disperpusarsip Kabupaten Madiun, Pentalianawati menyampaikan syukur alhamdulillah pagi hari ini, kita bisa melaksanakan kegiatan bedah buku dengan judul ‘Ibu Smart, Anak Hebat’ dengan mengambil tema ‘Menulis dari Buku, Dunia Menyapa’.
Mengawali laporannya, ia juga menyampaikan ucapan selamat peringatan Hari Kartini tahun 2025, semoga perempuan-perempuan sekarang selalu menginisiatif. Bahkan, menjadi perempuan yang digdaya, terus mengisi pembangunan yang ada di Kabupaten Madiun.
Sebab itu, kegiatan bedah buku ini dilaksanakan yang bertujuan membantu membacakan, memahami isi buku secara lebih mendalam yakni termasuk pesan, gaya penulisan, dan nilai-nilai yang terkandung.
Selain itu, bedah buku juga mendorong pembaca untuk lebih aktif dalam membaca. Di samping itu, menganalisis informasi serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis dalam memahami pesan buku tersebut.
“Kami mengundang sebanyak 50 orang peserta terdiri dari pendidik, TP PKK, DWP se-Kota Caruban, dan Disperpusarsip sendiri. Semoga kegiatan ini, berjalan lancar dan membawa manfaat bagi masyarakat Kabupaten Madiun,” ujarnya saat menyampaikan laporan kegiatan tersebut.
Menurutnya bedah buku kali pertama dilaksanakan ini, merupakan kegiatan DAK (Dana Alokasi Khusus) Non Fisik Tahun Anggaran (TA) 2025. Sebuah buku berjudul ‘Ibu Smart, Anak Hebat’ ini, diharapkan perempuan sekarang harus berdaya saing, terutamanya generasi yang akan datang.
Untuk itu, kita tentunya harus mengingatkan generasi di tahun 2045 yaitu generasi emas. “Kita bersama-sama para perempuan, untuk selalu eksis dalam mendidik anak-anak yang ada di Kabupaten Madiun,” katanya.
Pejabat Plh (pelaksana harian) Disperpusarsip Kabupaten Madiun, Puji Rahmawati menerangkan kegiatan bedah buku ini merupakan pengembangan program perpustakaan daerah. Sehingga, kita bisa mengadakan kegiatan bedah buku koleksi perpustakaan.
Diharapkan melalui kegiatan ini, para orang tua itu semakin mengerti tentang perannya dalam membentuk karakter anak. Bagaimanan kiat-kita dalam menghadapi masalah-masalah anak, dan menjadi orang yang smart, hebat untuk anak-anak kita yang hebat.
“Seorang ibu adalah perpustakaan pertama. Jadi, ada ungkapan ‘Ibuku adalah perpustakaan pertamaku’ yang menunjukkan bahwa orang tua sumber informasi yang pertama, dan pendidik utama. Tentunya utama, dan yang utama bagi anak-anak kita,” tuturnya.
Untuk itulah, lanjut Puji, peran orang tua sangatlah penting dalam mendidik anak. Karena orang tua, adalah berkewajiban memberikan pondasi awal bagi tumbuh kembang anak. Tentunya sebagai orang tua, kita tidak bisa hanya mengandalkan pendidikan karakter kepada guru sekolah.
Karena pembentukan karakter pada seorang anak, bergantung pada pendidikan yang diperoleh dilingkungan sekolah dan juga di lingkungan keluarga. Sehingga menulis, juga menjadi semangat dari kegiatan kali ini. Karena budaya membaca, tidak akan terbentuk jika tidak ada tulisan yang di bacanya.
“Kehadiran narasumber kali ini, diharapkan untuk mampu menginspirasi kita semuanya untuk terbiasa menulis. Sehingga, akhirnya membaca dan menulis menjadi kebiasaan dan budaya kita bersama,” ungkapnya.
Narasumber yang juga penulis buku berjudul ‘Ibu Smart, Anak Hebat’ yakni Ny. Leni Nunung Nurbaningsih menguraikan jika kita melihat dari judul buku, Ibu itu adalah intensitas yakni di mana sebuah keluarga. Kita sebagai seorang ibu, untuk mendidik anak-anaknya disini yakni bagaimana cara yang smart.
Smart itu, adalah cerdas. Untuk mengambil sebuah judul buku itu, kita memang harus benar-benar dipikirkan. Artinya, narasi enak diingat dengan diksi yang sekiranya bisa menempel di memori kita. Kemudian anak hebat, adalah anak yang bisa menjadi generasi yang bermartabat, mengangkat keluarganya, bisa menjadi generasi bangsa yang hebat, berprestasi, mempunyai ahklak yang selalu mempunyai energi untuk perjuangan masa depannya.
Bukunya sederhana, kita lihat soft cover dengan gambar siluet orang yaitu ibu dan anak. Bagaimana melihat covernya saja, kita sudah memberikan makna bahwa kedekatan ibu dengan anak, itu sungguh luar biasa. Buku berjudl ‘Ibu Smart, Anak Hebat’ ini berisi tentang kisah, dan tips parenting anak.
“Jadi, ini saya kemas menjadi sebuah kisah yang enak di baca. Kemudian dari kisah tersebut, kita akan mendapatkan makna. Dimana, makna ini adalah tips cara kita dalam mendidik anak yaitu dengan berbagai solusi, keadaan, dan sebagainya,” tandasnya.
Ny. Leni kembali menuturkan bahwa kata-kata yang bisa membangun makna yakni ‘Ibu tangkas, Anak berkelas. Ibu belajar, Anak smart. Ini ada kata-kata, dan maknanya. Untuk itu, bahwa ibu itu hidup. Ibu itu, bergerak.
“Kenapa, saya mengambil kata Ibu, itu hidup? Ibu itu bergerak? Tentunya, ada makna dan filosofinya terkait Ibu. Jadi, tidak hanya sekedar saya memampang kata-kata nempel begitu aja, tapi ini penuh dengan pemikiran,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa ‘Ibu, itu hidup. Hidup, selalu hidup didalam hati anak-anaknya. Ibu itu, bergerak. Bergeraknya apa? Bergeraknya, njenengan ngertos (peserta mengerti) yakni bagaimana mobilitas ibu dari pagi sampai terpejam malam.
Bagaimana mobilitasnya, direwangi (dibelain) kepala jadi kaki, dan kaki jadi kepala. Istilahnya seperti itu, “Jadi, tidak bisa dibayangkan bagaimana mobilitas seorang ibu, dalam mendidik anak. Ben opo sih (biar apa sih), ben anake (biar anaknya) menjadi anak yang pinter,” tutupnya.
Dapat diinformasikan bagi masyarakat yang membutuhkan atau ingin membaca sebuah buku kisah berjudul ‘Ibu Smart, Anak Hebat’, bisa berkunjung hingga meminjam ke pelayanan perpustakaan di Gedung Disperpusarsip, Jalan Bali No.3, Kota Caruban, Kabupaten Madiun. Meski hari libur yakni Sabtu dan Minggu, pelayanan perpustakaan tetap buka.*(al/madiuntourism.com)
