Menjalin Usaha Bersama

logo

BST 2 Dekade ‘Jembatan’ Pemerintah dan Mayarakat Kab. Madiun

Jumat, 8 September 2023

MADIUN – Di hari kedua, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun kembali melaksanakan kegiatan Bakti Sosial Terpadu (BST) di dua lokasi berbeda yakni pagi hari di Desa Krebet-Kec. Pilangkenceng dan siang hari di Desa Bandungan-Kec. Saradan.

Kegiatan BST dua (2) dekade di Desa Krebet-Kec. Pilangkenceng, Desa Bandungan-Kec. Saradan, Desa Palur-Kec. Kebonsari, Desa Candimulyo-Kec. Dolopo dan Desa Brumbun-Kec. Wungu itu, dilaksanakan secara maraton atau dipersingkat yakni dalam sehari selesai.

Artinya BST kali ini, ternyata jauh berbeda dengan kegiatan BST sebelumnya yang memang memakan waktu atau sepanjang hari satu malam. Karena harus menyesuaikan dengan padatnya agenda kegiatan, termasuk juga serap aspirasi masyarakat di masing-masing desa yang ketempatan BST kala itu.

Hadir dalam kegiatan BST Desa Krebet yakni Bupati Madiun Ahmad Dawami, Wakil Bupati (Wabup) Madiun Hari Wuryanto, Ketua DPRD Kab. Madiun Fery Sudarsono dan sejumlah anggota DPRD Kab. Madiun, Sekretaris Daerah (Sekda) Kab. Madiun Tontro Pahlawanto, anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kab. Madiun,

Selain itu juga Ketua Tim Penggerak PKK Kab. Madiun Penta Lianawati Ahmad Dawami, Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kab. Madiun Erni Hari Wuryanto, pinpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kab. Madiun, jajaran Direktur BUMD Kab. Madiun, Camat se-Kab. Madiun dan Kepala/perangkat desa se-Kec. Pilangkenceng.

Saat memasuki halaman kantor Desa Krebet, Bupati bersama rombongan langsung disambut oleh aksi tradisional khas daerah tetangga yang diperagaan oleh anak-anak lengkap dengan kostum kesenian tersebut. Dilanjutkan ramah tamah bersama perangkat desa dan tokoh masyarakat setempat.

Disela-sela itu, Bupati didamping Wabup Madiun juga meresmikan kantor pelayanan masyarakat Desa Krebet dengan ditandai gunting pita serta do’a bersama. Bahkan secara simbolis, Bupati menyerahkan potongan nasi (kuning) tumpeng kepada kepala desa setempat.

Seusai itu Bupati bersama rombongan memantau pelayanan perizinan usaha berbasis risiko, pelayanan administrasi lainnya, pelayanan kesehatan, interaksi bersama para penerima RTLH (rumah tidak layak huni) yang sudah selesai perbaikan dan meninjau bazar UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) Desa Krebet.

Dalam kesempatan itu, Bupati didampingi istri yakni Penta Lianawati juga menyempatkan untuk interaksi bersama balita maupun anak-anak PAUD (pendidikan anak usia dini) desa setempat.

Dilanjutkan dengan menghafal bersama teks pancasila. Bahkan, Bupati bersama istri juga menyerahkan hadiah dengan cara membagikan semua jajanan hasil olahan lokal para pelaku UMKM kepada anak-anak yang turut hadir.

Setelah meninjau bazar UMKM, Bupati/Wabup didampingi para istri menyempatkan untuk duduk berdampingan dengan seorang nenek lanjut usia atau Lansia. Mereka  sembari menikmati camilan serta nasi box di gazebo yang tidak jauh dari panggung hiburan rakyat. Sesekali Bupati dan istri, berbincang memberi semangat kepada nenek tersebut.

Seusai itu, Bupati bersama rombongan juga menyapa masyarakat yang sejak pagi setia menunggu kedatangan dirinya dilokasi ramah tamah. Disela itu Bupati dan rombongan bersama masyarakat desa setempat, sejenak menikmati hiburan tembang-tembang jawa dengan musik karawitan.

Di atas panggung kehormatan pula, Bupati Madiun Ahmad Dawami mengingatkan bahwa kegiatan BST ini ‘tak terasa sudah dua dekade mulai dari bupati pendahulu yakni Djunaedi Mahendra, Muhtarom hingga sekarang adalah dirinya.

“Nah ini, harus dipertahankan. Hanya saja, konsepnya yang berbeda. Yang terpenting, sasarannya tepat. Sat-set, saya paham. Karena BST ini, adalah untuk merekatkan masyarakat juga mendorong kegotong royongan kita,” katanya, Rabu 6 September 2023.

Ia juga mengungkapkan BST ini, tetap dipertahankan meskipun pelayanan di Pemkab. Madiun kita maksimalkan. Namun, kita juga perlu jemput bola di tengah-tengah masyarakat Kab. Madiun. Karena masih ada masyarakat yang tidak bisa menjangkau, meskipun kita sudah banyak by aplikasi.

“Itu masih dibutuhkan pelayanan, maka kita dekatkan ke masyarakat. Karena, mereka tidak bisa menjangkau khususnya masyarakat yang memang kondisi wilayahnya jauh dari pusat pemerintahan. Jadi, itu macem-macem penyebabnya,” urainya.

Ketika BST ini di satu tempat, kata Bupati, kita konsen memikirkan apa potensi konflik, hingga apa sesuatu yang akan menjadi prioritas di desa tersebut. Sehingga, itu yang harus secepatnya kita selesaikan. Untuk itulah, kita juga harus bisa melihat apa-apa yang menjadi potensi dari masing-masing desa yang ada di Kab. Madiun.

Seperti halnya Desa Krebet, tentu ini luar biasa. Bahkan kita wawancara ini, adalah di tempat yang namanya ‘gawangan’. Kepercayaan masyarakat, ‘gawangan’ adalah monumen yang membuat kerukunan antar warga Desa Krebet.

“Mereka sering kumpul di sini, dan juga punya kesenian sendiri. Nah seperti inilah yang perlu kita angkat potensinya. Kemudian ada yang jualan di sekitar seni, dan alhamdulillah luar biasa,” terangnya.

Ia kembali mengungkapkan pemerintah itu, tanpa partisipasi dari masyarkat ‘tidak bisa’. Kenapa? Ketika misalkan infrastruktur kita bangun, masyarakat yang tersingah. Bahkan tidak hanya itu, tapi juga tak menutup kemungkinan ‘jagain yang macem-macem’.

“Ketika ada sesuatu yang katakanlah, pemerintah tidak bisa masuk? Maka bisa di selesaikan dengan kegotong royongan di masyarakat. Semua ini, lokal sistem yang baik untuk kita. Sebab, BST ini bisa merangkai itu juga bisa memupuk itu, dan  semuanya,” tandas Ahmad Dawami.*al/madiuntourism.com)

error: