MADIUN – Saat turun dari kendaraan plat merah, nampak penjabat (Pj) Walikota Madiun’ Eddy Supriyanto berjalan bersama Maidi (Walikota Madiun terpilih periode 2024-2029) menuju Jembatan Gantung Patihan-Sogaten.
Jembatan miliki panjang 110 x lebar 1,8 meter yang mampu menampung beban 40 ton ini, dibangun dengan menggunakan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun Tahun Anggaran (TA) 2024 mencapai Rp10,3 miliar lebih.
Dibagian ujung atau masuk jembatan dari wilayah Kel. Sogaten, Kec. Mangiharjo, Pj. Walikota Madiun’ Eddy Supriyanto, Walikota terpilih’ Maidi, dan Forkopimda Kota Madiun melaksankan peresmian jembatan tersebut. Untuk menandai jembatan sudah bisa dilalui, Pj. Walikota dan Walikota terpilih berkenan memotong untaian bunga tiga warna yakni kuning, putih, dan merah.
Disela itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Madiun’ Soeko Dwi Handiarto mendapat kehormatan pengalungan bunga tiga warna dari Wakikota terpilih Maidi, yakni dalam prediksi atau pun harapan kedepan dapat tercapai sebagai kepala daerah khususnya di Kota Madiun.
Seusai itu, Pj. Walikota, Walikota terpilih, Sekda, dan Forkopimda secara simbolis melakukan pemencetan tombol sirine peresmian yang sudah disiapkan dibagian ujung atau pada saat memasuki jembatan dari wilayah Kel. Patihan.
Dilanjutkan dengan pemotongan nasi tumpeng oleh Pj. Walikota Madiun, lalu diserahkan kepada Walikota terpilih. Uniknya ujung tumpeng ini langsung di makan oleh Walikota terpilih’ Maidi, sedangkan bagian pangkal tumpeng diberikan kepada Camat Manguharjo. Ditempat yang sama, juga dilakukan penandatanganan batu prasasti yang di tempatkan pada sisi lintasan saat memasuki jembatan tersebut.
Dalam kesempatan itu, sejumlah warga sekitar turut menyaksikan prosesi peresmian jembatan baru yang merupakan penghubung dua kelurahan tersebut. Mengingat jembatan yang lama, telah diterjang arus Bengawan Madiun pada saat musim penghujan tahun lalu.
Ditempat terpisah, Pj. Walikota Madiun’ Eddy Supriyanto menyampaikan saat ini, ia bersama Forkopimda, dan menghadirkan Walikota terpilih dapat meresmikan proyek paket pekerjaan strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Madiun TA 2024.
Proyek paket ini yakni IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) yang berlokasi di Jalan Ring Road masuk Kel. Winongo, Jembatan Gantung Patihan-Sogaten, dan Pondok Lansia tahap II di kawasan Taman Wisata Bumi Semendung masuk Kel. Klegen, Kec. Kartoharjo.
Walikota Madiun terpilih dihadirkan dalam acara ini, mengingat sosok Maidi yang telah menginisiasi, perencanaan, hingga melakukan proses semua terkait pembangunan di Kota Madiun termasuk proyek IPAL, Jembatan Gantung Patihan-Sogaten, dan Pondok Lansia tahap I dan II.
“Jadi, saya hanya melanjutkan saja. Maka pak Maidi, wajib kita hadirkan untuk sama-sama meresmikan proyek paket tersebut,” ujarnya saat konferensi pers seusai meninjau dan meresmikan proyek pembangunan Pondok Lansia tahap II, Senin 06 Januari 2025.
Selain proyek Pondok Lansia tahap II, lanjut Pj. Walikota, pembangunan Jembatan Patihan-Sogaten juga salah satu ide-ide Walikota terpilih. Disamping itu, menindaklanjuti aspirasi masyarakat sekitar. Karena pada saat itu, jembatan yang lama ambrol hingga terbawa arus banjir Bengawan Madiun.
Sehingga Pemkot Madiun hadir yakni memberikan akses mobilisasi dari wilayah Kelurahan Patihan ke Kelurahan Sogaten, Kec. Manguharjo. Akses jembatan ini, dapat menghubungkan dari/ke Jalan Yos Sudarso, INKA, Stasiun Madiun, PG Rejo Agung maupun sebaliknya RSUD Sogaten, Wisma Haji Winongo, SMA Negeri 3 Taruna, Ring Road, dan lainnya.
Karena itulah, perputaran perekonomian masyarakat sekitar tidak terganggu. Untuk itu dengan adanya Jembatan Patihan ini sangat luar biasa, karena dibiayai oleh APBD Pemkot Madiun TA 2024. Sebab, biasanya susah kalau kabupaten/kota untuk membangun jembatan.
“Hal ini, merupakan ide-ide dari Pemkot Madiun yang telah di inisiasi oleh Walikota Madiun terpilih pak Maidi untuk membangun Jembatan Patihan-Sogaten. Itu luar biasa,” katanya.
Menurutnya jembatan gantung dengan estetika (keindahan)-nya juga mungkin potensial salah satu destinasi wisata. Terkait daya tarinya, nanti akan dikasih lampu-lampu yang kren. Bahkan disamping kanan yakni sebelah barat atau timur itu, juga akan menjadi salah satu perputaran ekonomi yang dasyat.
Karena disitu nanti akan menjadi salah satu tempat wisata, UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dan sebagainya. “Itu bentuk-bentuk luar biasa yang menurut saya, juga selaku Pemprov Jawa Timur sangat mengapresiasi terhadap pembangunan di Kota Madiun,” tuturnya.
Ia menguraikan terkait proyek IPAL ini di biayai oleh DAK (Dana Alokasi Khusus), dan tidak semua kabupaten/kota punya. Sehinga Kota Madiun ini, nantinya bisa menampu masyarakat sekitar seperti dari Kabupaten Madiun, Magetan, Ngawi juga bisa menggunakan IPAL tersebut.
“Dengan teknologi serta berbagai ide-ide yang inovatif, nantinya insya alloh kita akan menimbulkan korosi udara. Sehingga masyarakat sekitar, insya alloh tidak ada bau-bau yang tidak sedap lagi,” ungkapnya.*(al/madiuntourism.com)