Jakarta, 13 Juni 2025 – Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar menerima audiensi tim TIFA Creative asal Mimika, Papua Tengah. Pertemuan ini membahas penjajakan kolaborasi dan dukungan strategis dalam penguatan diplomasi budaya dan ekonomi kreatif dari daerah.
“Kreativitas tidak punya batas. Justru dari daerah seperti Papua kita bisa menemukan perspektif baru dan orisinal. Penjajakan seperti ini menunjukkan bagaimana kekuatan lokal bisa menjadi sumber inspirasi nasional. Saya percaya semangat inovasi yang tumbuh dari akar budaya daerah adalah modal penting untuk memperkaya wajah ekonomi kreatif Indonesia ke depan,” ujar Wamen Ekraf Irene dalam audiensi yang berlangsung di Autograph Tower, Jakarta pada Jumat, 13 Juni 2025
Wamen Ekraf Irene menyampaikan pentingnya keberagaman dan keterbukaan dalam ekosistem ekonomi kreatif nasional. Menurutnya, daerah memiliki potensi besar sebagai penggerak utama transformasi ekonomi Indonesia ke depan dan Papua adalah salah satu poros penting dalam visi tersebut.
Selain itu Wamen Ekraf menekankan pentingnya sinergi antara komunitas, pemerintah, dan pemangku kepentingan lintas sektor untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif. Wamen Ekraf melihat TIFA Creative sebagai potensi diplomasi budaya yang layak tampil di kancah internasional, dengan catatan penguatan narasi, peningkatan kualitas produksi, dan penyelenggaraan festival yang lebih terstandar.
“Pendekatan kolaboratif hehahelix dengan komunitas menjadi fondasi penting dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif, adaptif, dan berdaya saing,” kata Wamen Ekraf Irene.
TIFA Creative merupakan komunitas budaya dan penyelenggara event kreatif yang telah beroperasi sejak 2015 di Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Melalui festival unggulannya, Timika Inside Festival of Art (TIPAS), TIFA menghadirkan ruang bagi pelaku seni, budaya, dan UMKM lokal untuk menampilkan karya, serta menjalin koneksi kreatif dengan publik yang lebih luas.
Ketua Umum TIFA Creative Dina Merani menyambut dukungan Kementerian Ekraf dengan optimisme. Audiensi ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan TIFA sekaligus pembuka jalan menuju jejaring yang lebih luas.
“Yang paling kami syukuri adalah bagaimana Ibu Wamen benar-benar mau mendengar. Gagasan soal diplomasi budaya, keterlibatan kementerian lain, dan dorongan agar TIFA bisa go international, itu jadi motivasi besar buat kami. Bahasa yang saya paling ingat tadi adalah: ‘Papua Bersatu, Indonesia Bersatu.’ Dan itu bukan sekadar slogan, tapi semangat gerak kami ke depan,”kata Dina.
Audiensi ini diharapkan membuka peluang kolaborasi konkret antara Kementerian Ekraf dengan komunitas seperti TIFA Creative. Dukungan pemerintah menjadi elemen krusial dalam menjadikan Papua sebagai salah satu wajah baru ekonomi kreatif nasional, sebuah upaya nyata membangun the new engine of growth yang dimulai dari daerah, sekaligus langkah strategis menuju visi Indonesia Emas 2045.*(sumber:ekraf.go.id)