MADIUN – Terlihat dua orang anak tengah asyik beraktivitas di salah satu ruangan berhias matras berwarna, serta dilengkapi media permainan hingga alat bantu bagi penyandang disabilitas pada saat menapakkan kaki.
Mereka tidak hanya berdua, tapi ruang lain juga terisi oleh sejumlah anak yang tengah menyelesaikan segala jenis permainan yang telah disediakan. Saat peresmian gedung ‘Margo Utomo’, memang mereka telah dihadirkan oleh pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Madiun untuk menjalani terapi secara gratis.
Mengingat di Kabupaten Madiun sendiri, baru ada tempat untuk terapi bagi penyandang disabilitas yang ada di Kabupaten Madiun. Kini, Pemkab. Madiun menghadirkan ‘Margo Utomo’ yang berlokasi di Jalan Raya Dungus masuk Desa Mojopurno, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun sebagai rumah terapi.
Saat itu, Ainun yang kini berusia 10 tahun yakni seorang anak perempuan tiga bersaudara kembar dari pasangan Lufita dan bersuami Zainuri ini, tengah menjalani terapi yang pertama kalinya di ‘Margo Utomo’.
Nampak sosok Ainun, terus berlatih bersama seorang terapis secara perlahan menapakkan kedua kakinya hingga berjalan dengan alat bantu atau kursi roda di atas matras berwarna. Didampingi ibu kandungnya, Ainun nampak semangat dan optimis agar mampu menggapai batas jarak saat berlatih berjalan di atas matras alas lantai.
Anak kembar tiga bersaudara yakni Ainun, Aini, dan Alisah beserta keluarganya ini, tentu menaruh harapan besar kepada para terapis agar diri Ainun bisa berkembang dan tumbuh sehat seperti yang dirasakan oleh teman-teman sebayanya di luar sana.
Meski di sekitar rumah ataupun di sekolahannya tidak pernah minder, namun Ainun tetap optimis dan masih mempunyai harapan besar yakni ingin menjadi anak yang pintar, berprestasi dan membanggakan kedua orang tuanya, kelak.
Itulah Ainun, seorang anak penyandang disabilitas yang tengah berjuang bersama puluhan bahkan ratusan warga penderita disabilitas lainya untuk menjalani terapi secara gratis.
Lufita, yang merupakan seorang ibu kandung Ainun menuturkan bahwa anak pertamanya itu menderita sakit CP (cerebral palsy) atau kelumpuhan serebral. Ia bersama keluarganya berharap, putri sulungnya itu segera ada perubahan, mampu berkembang serta sehat layaknya anak-anak seusianya di luar sana.
Siswi kelas 4 SLB/Desa/Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun ini dalam kesehariannya, juga termasuk anak yang rajin menuntut ilmu di sekolah. Sejak masuk sekolah, Ainun tidak pernah mengeluh ataupun minder dalam kegiatan belajar.
“Setiap masuk sekolah dari pagi yaitu jam 7.30 sampai 11.00 WIB, saya antar jemput pakai kursi roda. Selain rajin sekolah, Ainun juga suka menghafal surat-surat pendek dari Juz Amma, bahkan menyanyi lagu-lagu riang gembira,” katanya saat mendampingi putri sulungnya itu menjalani terapi di ‘Margo Utomo’, Selasa 30 Juli 2024.
Sisi lain juga diceritakan oleh Nur Hidayah, yang setia mendampingi putrinya yang kini berusia 5 tahun tengah menjalani terapis secara gratis. Sebab, pada saat anak ketiganya ini lahir, dimungkinkan mengalami penyempitan usus.
Sehingga perkembangannya menjadi agal lambat, juga ada down syndromnya. Namun anak ketiga pasangan dirinya bersama suaminya Supariat ini, diam-diam mempunyai kelebihan saat di sekolah yaitu TK atau tempat kanak-kanak yang ada di desanya.
“Anak kami, sebenarnya saat di sekolah cepat tanggap. Selain itu, juga dapat memahami apa yang disampaikan oleh ibu-ibu pendidik di TK. Untuk interaksi dengan teman-temannya, juga masih nyambung,” ujarnya.
Menurutnya dalam keseharian bersosialisasi seperti kegiatan aktivitas fisik dan sebagainya, normal dan bisa mengikuti teman-teman sebayanya. Namun untuk pengucapan kata, memang masih ngambang. Bahkan selama ini, anaknya juga tidak pernah minder.
Untuk itu dengan adanya terapi yang di programkan Pemda Kabupaten Madiun ini, kedepanya kondisi yang di alami putrinya itu ada perkembangan yang positif.
“Sebenarnya sudah lama, kami mencari-cari tempat terapi yang terjangkau biayanya, dan tempatnya juga dekat dari rumah. Kemarin baru dapat undangan untuk terapi gratis di sini. Alhamdulillah sangat bersyukur, karena anak kami bisa menjalani terapi,” terangnya.
Disela itu, penjabat (Pj) Bupati Madiun’ H. Tontro Pahlawanto menyampaikan rumah terapi ini, sedianya memang berangkat dari sebuah pemikiran yang sejalan dengan di operasionalkannya, waktu itu ‘shelter (bangunan fisik yang dapat ditempat oleh pengungsi).
Namun pada saat perjalanannya, ternyata ada sebuah kebutuhan yang lain yakni rumah terapi yang harus diberikan kepada penyandang disabilitas yang selama ini masih terabaikan oleh pemerintah.
Peresmian gedung sebagai rumah terapi ‘Margo Utomo’ ini, merupakan wujud kepedulian Pemda Kabupaten Madiun dalam rangka untuk memberikan terapi secara gratis. Sehingga penyandang disabilitas yang ada di Kabupaten Madiun mendapatkan sebuah solusi dalam rangka untuk menempuh kesehatannya.
“Alhamdulillah para tenaga sukarela yang sedianya, saya khawatirkan ini? Ternyata, mereka sudah meniatkan menjadi relawan terapis untuk memberikan layanan terapi bagi penyandang disabiltas yang ada di Kabupaten Madiun,” ungkapnya.Foto: terlihat seorang anak, penyandang disabilitas tengah menjalani terapi.*(al/madiuntourism.com)