MADIUN – Meski terkesan jadul, namun masih banyak masyarakat Kabupaten Madiun dan sekitarnya berkenan mengunjungi kawasan Taman Wisata Umbul, atau saat ini Madiun Umbul Square (MUS) yang berada di Desa Glonggong, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Taman wisata pengelolaan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) MUS dalam naungan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun ini berlokasi di Madiun bagian selatan atau di tepian Jalan Raya Madiun-Ponorogo.
Mengingat taman umbul, saat ini adalah MUS merupakan wisata buatan yang menyuguhkan berbagai wahana permainan seperti komedi putar, bianglala, rumah hobbit, kora-kora, kereta tayo, roller coaster, mini zoo (konservasi satwa), dan film edukasi satwa.
Selain itu, juga ada waterboom plus kolam renang, pemandian air belerang yang di yakini untuk terapi, kincir angin, kolam ikan khusus terapi, rumah balon, outbound yakni edukasi satwa dan garden, halang rintang, flying fox serta lainnya.
Usai menikmati berbagai wahana permainan, pengunjung juga bisa langsung berburu kuliner olahan lokal warga sekitar tergabung dalam UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) yang tersedia di kawasan MUS baik untuk santap di lokasi wisata maupun untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh.
Dalam kesempatan itu, Agus Mahendra selaku PLT (pelaksana tugas) MUS menyampaikan untuk menyambut libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) ini tidak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Terutama tahun-tahun sebelum maupun pasca pendemi Covid-19, tentu juga berbeda.
Dahulu sebelum pandemi Covid-19 itu, antusiasme masyarakat yang berkunjung ke MUS ini cukup banyak atau peningkatan yang sangat signifikan. Bahkan akumulasi kunjungan wisatawan mulai tanggal 24-31 Desember, itu mencapai kurang lebih 14.000 orang ber-tiket. Untuk pengunjung sendiri Tahun Baru tanggal 1 Januari, itu hampir sama antara 13.000-14.000 orang ber-tiket.
Hal itu, tentunya sebelum pandemi Covid-19 yakni terakhir tahun 2019. Sementara untuk tahun 2024 ini atau pemulihan pasca pandemi Covid-19, memang masih cukup berat mendongkrak kunjungan yang signifikan. Contohnya pada waktu new normal, saa itu MUS baru buka tahun 2022 lalu.
Event Nataru 2022, kunjungan ke MUS sangat jauh sekali dari sebelum pandemi Covid-19. Bahkan seperti biasanya event Nataru, akumulatif kunjungan bisa mencapai 14.000 orang ber-tiket. Namun yang ada pada saat Nataru itu, kunjungan hanya 1.500 orang ber-tiket. Peristiwa minimnya kunjungan pada momen Nataru 2022, juga berlangsung pada Nataru 2023.
“Nataru 2023 ada pengunjung, namun masa new normal pasca pandemi Covid-19 peningkatannya tidak signifikan. Kalau tidak salah akumulatif libur Natal sampai tanggal 31 Desember 2023, capaian hanya 2.000 orang ber-tiket. Tahun Baru 2024, itu kalau tidak salah sekitar 3.000 orang ber-tiket,” katanya, Kamis 26 Desember 2024.
Menurutnya manajemen MUS berharap dalam event Nataru 2024/2025 kali ini, paling tidak ada peningkatan pengunjung’ meski menyadari memang masih banyak kekurangan fasilitas yang ada. Karena menginginkan ada peningkatan pengunjung, maka kita terus berupaya memberikan suguhan tamunya ‘agak patut’ lah.
Terutama untuk masalah seni hiburan, bahkan pelayanannya. Namun karena keadaan yang kurang mendukung, maka kita hanya bisa menyuguhkan hiburan dan pelayanan saja. Mengingat selama pandemi Covid-19, MUS memang belum melakukan perubahan yang signifikan juga termasuk daya tarik wisata.
Sehingga wajar jika fasilitas yang ada di dalam wisata masih belum maksimal, karena memang pasca pandemi Covid-19 semua sektor wisata juga terdampak. Kawasan MUS masih sama, hanya saja bedanya adalah pintu masuknya sudah lewat pintu masuk yang baru berada di sebelah selatan.
Tapi setelah masuk di lewat pintu yang baru itu, didalam untuk wisatanya masih seperti yang dulu. Artinya belum banyak perubahan, namun hanya saja yang kita rubah adalah event hiburannya biar lebih menarik antara musik dan hiburan tradisional.
“Harapan kita ya tingkat kunjungan masyarakat Tahun Baru 2025 ini, cukup signifikan meski hanya mengandalkan fasilitas kearifan lokal. Setidaknya bisa dua kalilipat dari tahun 2024 lalu, itu sudah alhamdulillah,” tuturnya.
Agus Mahendra mengungkapkan mengingat saat ini, juga banyak imbauan dari BPBD maupun Kepolisian bahwasanya masa libur Nataru kali ini, bersamaan dengan musim ekstrim. Dimana hingga ini, musimnya lagi kurang bersahabat. Makanya hampir setiap hari, wilayah Madiun dan sekitarnya sering diguyur hujan.
Untuk itulah, manajemen MUS tetap meningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi pengunjung yang berada di lingkungan kawasan wisata umbul. Misalkan pengawasan dan pengamanan di pelayanan di waterboom plus kolam renang, dan sejumlah wahana lainnya.
Sehingga kita tingkatkan dengan kondisi yang sekarang, dan mencoba untuk memaksimalkan pelayanan yang di dalam wisata umbul. Meski saat ini, kondisi MUS tidak dalam baik-baik saja. Tapi hingga ini, antusiasme pengunjung masih terus membanjiri kawasan wisata tersebut.
Pada intinya kalau masalah seni hiburan. Terutama untuk masyarakat Madiun selatan dan sekitarnya itu, memang tidak lepas dari hiburan musik dangdut. Sejak dahulu, memang sudah ada. Makanya setiap event Nataru, pasti hiburannya adalah ‘dang-dutan’.
“Cuma kalau Tahun Baru 2025 ini jika mendatangkan artis nasional, tentunya kita belum mampu’ karena terkait anggarannya juga cukup besar. Jadi, kita menyesuaikan’ tetap menyuguhkan seni hiburan. Namun, ya tidak sebagus dengan tahun-tahun sebelumnya,” jelasnya.*(al/madiuntourism.com)