MADIUN – Manager Humas PT. Kereta Api Indonesia/KAI (Persero) Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun, Kuswardojo menyampaikan selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), pihaknya mencatat tingginya masyarakat memilih kereta api (KA) sebagai moda transportasi.
Mengingat dalam periode angkutan Nataru dari tanggal 19 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025, sebanyak 86.414 pelanggan telah menggunakan KA keberangkatan Daop 7 Madiun. Angka tersebut, mencapai 141% dari kapasitas yang tersedia sebanyak 61.082 tempat duduk.
Tentunya angka ini diambil dari pelanggan yang menggunakan KA Brantas relasi Blitar-Pasarsenen Jakarta, KA Kahuripan relasi Blitar-Kiaracondong Bandung, KA Singasari relsi Blitar-Pasarsenen Jakarta, KA Bangunkarta relasi Jombang-Pasarsenen Jakarta, dan KA Brantas tambahan relasi Blitar-Pasarsenen Jakarta.
Namun pada tanggal 2 Januari 2025, sebanyak 12.761 pelanggan telah memanfaatkan layanan KA untuk bepergian di masa libur Nataru yakni keberangkatan dari stasiun wilayah Daop 7 Madiun. Jumlah tersebut, terbagi dari 6.915 berangkat dan 5.846 turun.
“Masyarakat memilih KA, tak hanya dikarenakan memberikan kenyamanan perjalanan. Tetapi juga sejalan dengan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), dimana KA salah satu transportasi yang ramah lingkungan,” katanya, Kamis 02 Januari 2025.
Disamping itu, lanjut dia, juga efisiensi dapat dilihat dari kapasitas angkut yang besar yakni sekali jalan 1 rangkaian KA jarak jauh terdiri dari 8 hingga 14 kereta penumpang dengan kapasitas hingga 1.120 tempat duduk.
Namun jika dibandingkan dengan kendaraann/mobil pribadi yang berkapasitas 7 orang atau sepeda motor berkapasitas 2 orang, maka 1 perjalanan KA ini dapat menggantikan sebanyak 160 mobil atau 560 motor.
Untuk itu, KAI Daop 7 Madiun mengajak masyarakat atau pelanggan KA lebih perduli terhadap lingkungan. Karena KAI, telah menghadirkan fitur Carbon Footprint (jejak karbon) pada aplikasi Access by KAI. Fitur ini juga memungkinkan pelanggan dapat menghitung kontribusi mereka, khususnya dalam mengurangi emisi karbon dengan memilih perjalanan menggunakan KA.
Selain mendukung SDGs melalui layanan transportasi ramah lingkungan, KAI juga terus mengembangkan inovasi berkelanjutan lainnya. Salah satu program unggulan, adalah implementasi teknologi boarding face recognition. Program tersebut, memungkinkan pelanggan untuk melakukan proses boarding secara cepat dan efisien tanpa memerlukan tiket fisik.
“Jadi, KA bukan hanya moda transportasi yang ramah lingkungan saja. Tetapi, juga solusi nyata untuk menciptakan kualitas udara yang lebih baik bagi generasi mendatang,” katanya.
Menurutnya, langkah ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan pelanggan KA. Tetapi juga dapat mengurangi penggunaan kertas, dan mendukung prinsip ramah lingkungan. Untuk itu, pengguna jasa KA tidak perlu kawatir jika di wilayahnya masih belum terdapat fitur boading face recognition.
Karena masih dapat berkontribusi untuk menggurangi penggunaan kertas, yakni melalui memafaatkan e-boarding yang terdapat di aplikasi Acces by KAI. KAI berkomitmen untuk terus memberikan layanan berkualitas kepada masyarakat sekaligus berkontribusi pada pelestarian lingkungan, dan pembangunan berkelanjutan.
“Melalui berbagai program dan inovasi, KAI berharap dapat meningkatkan kualitas transportasi publik di Indonesia yaitu mendukung mobilitas masyarakat, dan memberikan dampak positif bagi lingkungan,” jelasnya.
Kuswardojo mengingatkan bahwa KAI kembali mengajak masyarakat untuk terus mendukung penggunaan transportasi publik, yakni demi masa depan yang lebih baik, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
Karena, KAI senantiasa mengedepankan prinsip berkelanjutan dalam setiap inovasi yang lakukan. Sehingga dengan meningkatnya jumlah pelanggan yang menggunakan KA, KAI selalu optimistis dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pencapaian SDGs di Indonesia.
Sebab itulah, KAI menyampaikan terima kasih kepada para pelanggan yang telah menggunakan KA sebagai moda transportasi pilihan selama libur Nataru 2024/2025. Karena secara tidak langsung, mereka (pelanggan KA) telah berkontribusi dalam mengurangi polusi dan jejak karbon.
“Dapat kami informasikan kepada masyarakat yang hendak berpergian menggunakan moda transportasi KA, maka tak perlu khawatir. Karena hingga ini masih tersedia tiket KA, untuk keberangkatan stasiun wilayah Daop 7 Madiun,” tandasnya.*(al/madiuntourism.com)