Menjalin Usaha Bersama

logo

Jelang Imlek, Warga Keturunan Tionghoa Bersihkan Ratusan Patung

Minggu, 26 Januari 2025

MADIUN – Jelang perayaan Tahun Baru Imlek 2576 kongzili, warga keturunan tionghoa di Madiun dan sekitarnya melaksanakan bersih-bersih tempat ibadah beserta isinya di klenteng atau Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) ‘Hwe Ing Kiong’ Kota Madiun.

Ketua Shie Bidang Keagamaan Umat Tri Dharma yang juga Bagian Wakil Humas I TITD ‘Hwe Ing Kiong’ Kota Madiun, Martinoliem menyampaikan sejak pukul 08.00 WIB, warga keturunan tionghoa yang merupakan umat tri dharma berkumpul di ruang tunggu yang ada di klenteng ini.

Pagi itu mengawali tradisi, kita (umat tri dharma) melaksanakan persiapan dengan membakar dupa atau hio yang di tempatkan di hiolo kuningan yang ada di altar utama. Setelah itu, kita sembahyang bersama kepada Makco Poo yakni memohon supaya diberikan ijin hari ini untuk membersihkan tempat ibadah dan isinya.

Sebab, semua memang ada tata caranya juga ada unggah-ungguhnya. Sehingga, tidak bisa langsung tiba-tiba mengambil rupang yang ada di altar, lalu kita bersihkan. Kita juga memohon supaya energi yang ada didalamnya dewa berkenan untuk naik terlebih dahulu, baru kita turunkan dari altar dan dibersihkan.

Setelah mendapatkan ijin, pertama kita membersihkan debu-debunya. Selanjutnya, kita memandikan rupang atau patung baik ukuran yang kecil maupun besar. Ratusan rupang berbagai jenis dan ukuran ini, kita gosok dengan menggunakan sabun. Terakhir, rupang kita siram dengan air bunga serta wewangian minyak.

“Ini adalah lambang kita, membersihkan dan mewangi’kan diri sendiri. Setelah di keringkan, ratusan rupang di tata kembali di masing-masing altar. Usai itu, baru kita sembahyang untuk penutupan bersih-bersih tempat ibadah dan segala isinya,” ujarnya, Minggu 26 Januari 2025.

Menurutnya, tradisi sembahyang di altar utama pada tuan rumah yakni Makco Poo, merupakan Dewi Lautan di China Selatan. Dewi Lautan dulu sangat berjasa dalam menolong umat-umat di sana, dan termasuk juga kepada para nelayan.

Selanjutnya, setelah rupang-rupang itu tertata di masing-masing altar yang ada di TITD ‘Hwe Ing Kiong’ ini, kita memohon supaya energi semesta yang masih di atas/langit dapat masuk kembali di rupang-rupang tersebut. Sehingga, bisa membawakan berkah bagi kita semua.

“Setelah itu, baru kita melaksanakan tradisi menyambut perayaan Tahun Baru Imlek. Pada malam harinya, tanggal 28 Januari 2025 sekitar pukul 22.00 WIB, kita sembahyang bersama di altar utama sampai selesai,” katanya.*(al/madiuntourism.com)   

error: