MADIUN – Retno, ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Nglambangan, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun sejak datangnya korona atau Covid-19 masuk Madiun hingga ini terus berkreasi.
Ibu satu anak ini, selain sebagai ketua Gapoktan desa setempat, produsen benih padi, juga seorang desainer serta pemerhati batik Indonesia khususnya hasil kreasi para perajin batik asal Kabupaten Madiun bahkan daerah tetangga.
Sejak pandemi Covid-19, Retno terus berjuang membesarkan usaha yang baru dirintisnya yaitu sebagai perajin batik tulis yang mengangkat potensi asli Kabupaten Madiun. Seperti padi, porang, seni dongkrek, pesilat (Kampung Pesilat Indonesia), kayu jati, punden lambang kuning dan sebagainya.
Bahkan, ia tidak menolak motif yang diminta/dibawa oleh para pemesan kain batik tulis yang datang ke galeri miliknya. Disamping itu, ia punya cita-cita besar yakni turut serta menciptakan lapangan kerja untuk warga sekitarnya baik ditempat usaha yang baru dirintisnya dengan nama “Batik Padi Menguning”.
Selain itu, bisa juga melalui tempat wisata/desa wisata yang ingin dirisntisnya bersama pemerintah desa (Pemdes) setempat yaitu punden lambang kuning dan gunung bedah. Namun tidak menutup kemungkinan, juga bisa mengandeng para pelaku usaha ekonomi kreatif lainnya seperti kuliner dan sebagainya.
“Jika hal itu tercapai, maka saya akan kolaborasikan dengan kegiatan daya tarik wisata melalui event fashion show batik. Untuk desain dan motif batik, tentu akan saya sesuaikan dengan unsur alam,” katanya, Kamis 08 Juni 2023.
Tujuannya agar budaya yang ada di desanya serta batik khas Kabupaten Madiun itu, lanjut dia, tetap lestari bahkan bisa terus dicintai serta ada di tengah-tengah masyarakat. Tumbuhkan perajin-perajin muda, sehingga generasi penerus batik selalu siap untuk melanjutkan warisan budaya Indonesia.*(al/madiuntourism.com)