MADIUN – PT Kereta Api Indonesia/KAI (Persero) Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun yang membawai Stasiun Walikukun Ngawi, Magetan, Madiun, Kertosono, Jombang, Kediri, Blitar, terus meningkatkan pelayanan moda transportasi kereta api (KA) di wilayah penghubungnya.
Belum lama ini, dalam rangka HUT ke-80th Perkeretaapian yang setiap tanggal 28 September diperingati bersama oleh keluarga besar KAI (Persero) bersama masyarakat, telah mewujudkan terobosan baru sebagai ‘garda terdepan’ yakni menggandeng sebanyak 35 media berprestasi dengan grafik terproduktif penyampaian informasi publik terkait kegiatan KAI kepada masyarakat.
Bahkan sebagai keseriusan PT KAI (Persero) mendukung pertumbuhan perekonomian daerah melalui Humas Daop 7 Madiun telah melahirkan tim penggerak informasi publik dengan inovasi baru yakni “Media Journey KAI 2025’ yang mana, telah membawa pesan bahwa KA sebagai moda transportasi yang ramah lingkungan, nyaman, aman dan ketepatan waktu.
Sejak 15 Oktober 2025 lalu, “Media Journey KAI” bergerak cepat dengan moda transportasi KA Kertanegara dari wilayah Biltar, Kediri, Madiun hingga Purwokerto – Jawa Tengah PP. Mengingat KA sebagai penghubung perekonomian daerah, dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk melakukan perjalanan diberbagai kota tujuan.
Seperti di Blitar terdapat wisata situs bersejarah makam Presiden RI pertama yaitu Soekarno atau akrab disapa Bung Karno, destinasi wisata alam dan lainnya. Begitu juga Kediri terdapat wisata alam Kawah Gunung Kelud, situs bersejarah, Bandar Udara Internasioanl Dhoho, sejumlah pondok pesantren (ponpes), dan destinasi lainnya.
Tak kalah menariknya, Jombang juga terdapat sejumlah Ponpes, wisata religi makam Presiden RI ke-4 KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, situs bersejarah, wisata edukasi Agro Bale Tani, Klenteng Hong San Kiong, dan lainnya. Kertosono Nganjuk terdapat Museum Anjuk Ladang, wisata alam Air Terjun Singokromo, situs bersejarah, dan destinasi lainnya.
Stasiun Caruban Kabupaten Madiun juga sebagai penghubung ke tempat edukasi petik buah Green Garden Kebeh, wisata alam Air Terjun Seweru, Waduk Bening Widas, Hutan Pinus Nongko Ijo, Wisata Watu Rumpuk, Wisata Sejarah Monumen Kresek, Wisata Lebah Wilis.
Selain itu, juga wisata religi di Kuncen Caruban terdapat makam Adipati Mangkudipuro, Kyai Ageng Anom Besari, para Bupati Caruban, Kyai Ageng Basyariah, pendiri Madiun Kyai Reksogati, dan destinasi lainnya.
Lalu KA penghubung Stasiun Madiun juga terdapat wisata religi Masjid Besar Kuno Taman, Masjid Kuno Kuncen, makam Bupati Pertama Ki Ageng Panembahan Ronggo Jumeno atau Pangeran Timur, makan kuno para Bupati, dan destinasi lainnya.
Stasiun Magetan juga dapat menghubungkan ke sejumlah destinasi wisata alam berada di lereng Pegunungan Lawu seperti Telaga Sarangan, Cemoro Sewu, Air Terjun Tirtosari, Mojosemi Forest Park, Magetan Park, Situs Bersejarah Simbatan, dan destinasi lainnya.
Stasiun Walikukun Ngawi dapat menghubungkan ke wisata sejarah benteng pendem atau Benteng Van Den Bosch, Museum Trinil, situs bersejarah Taman Wisata Tawun, wisata alam seperti Srambrang Park, Kebun Teh Jamus Peninggalan Belanda, dan destinasi lainnya. Untuk itu, KA sebagai moda transportasi pilihan utama masyarakat.
Stasiun – stasiun wilayah Daop 7 Madiun melalui stand UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) sekitar juga menyuguhkan berbagai kuliner olahan lokal khas daerah masing-masing. Sehingga, target KAI mendukung pertumbuhan ekonomi di sekitar stasiun terus di tingkatkan, termasuk masyarakat khususnya para pelaku UMKM semakin sejahtera.
Tim “Media Journey KAI Daop 7 Madiun” mulai dari Blitar, Kediri dan Madiun sejak pagi hingga petang terus bergerak melakukan riset perjalanan di atas KA Kertanegara rute Malang – Purwokerto PP. Dikegelapan malam setiap KA berhenti sejenak, tim “Media Journey” kembali mengamati geliat bisnis serta perputaran uang di setiap stasiun penghubung mulai dari Daop 7 Madiun, Daop 6 Jogyakarta, hingga Daop 5 Purwokerto.
Misalnya Stasiun Solo Balapan, Stasiun Jogyakarta, dan Stasiun Purwokerto sejumlah gerai bisnis di stasiun tersebut, cukup padat menjajakan produk kuliner khas ataupun lainnya, tentu income perusahaan penyedia yakni PT KAI (Persero) terus melejit setiap tahunnya.
Namun tidak hanya KAI saja yang ‘kejatuhan durian runtuh’, pertumbuhan ekonomi juga berdampak kepada para pengelola usaha sekitar atau diluar stasiun. Maka dari itu, moda transportasi KA terus menjadi pilihan masyarakat. Karena selain ramah lingkungan, nyaman, aman, ketepatan waktu, juga berdampak pada kesejateraan masyarakat luas, termasuk dapat di rasakan oleh para pelaku usaha kecil.
Tentunya bisa dihutung, setiap KA masuk stasiun menurun-naikkan, sudah berapa ribu penumpang yang membelanjakan uangnya demi kebutuhan pangan dan minum selama perjalanan ataupun bekal oleh-oleh untuk masing-masing anggota keluarganya. Hebat kan..! setiap kedatangan KA di stasiun, dapat dipastikan perputaran uang terus terjadi.
Lewatlah sudah stasiun area Daop 6 dan Daop 5 dilalui tim “Media Journey”, realita perputaran uang tidak hanya terjadi di setiap stasiun. Tetapi, juga terjadi di luar stasiun, betapa tidak? Setiap KA menurun-naikkan penumpang, tentu ada uang yang akan di belanjakan di luar stasiun.
Contohnya tim “Media Journey” jelang/seusai mengunjungi sejumlah tempat destinasi wisata, hasil olahan lokal atau ekonomi kreatif. Itulah gambaran terkait perputaran uang baik di dalam KA, Stasiun maupun di luar sana.
Petang itu, pukul 17:22 Wib KA Kertanegara tiba di Stasiun Purwokerto, tim “Media Journey” tak fokus lagi terus berkutat pada geliat bisnis hingga reaksi perputaran uang di KA dan stasiun. Kini, tim “Media Journey” sejenak rileks menikmati udara segar dari balik pengunungan yang menjulang tanpa batas.
Sesuai rundown tanggal 15 Oktober 2025, tim “Media Journey” menyempatka untuk fotobersama di Museum Lokomotif yang ada di area Stasiun Purwokerto. Seusai itu, segera melanjutkan perjalanan menggunakan bus pariwisata menuju Grand Kayana Hotel, (check in hotel).
Keesokan harinya tanggal 16 Oktober 2025, tim “Media Journey” melanjutkan interaksi di alam terbuka hijau yakni giat offroad Baturaden, Purwokerto. Meski di hutan pinus dampak penghubung KA melalui stasiun-stasiun, akan terjadi perputaran uang yang tak dapat dipastikan bahkan tak terduga-guga.
Akibat kedatangan tim “Media Journey”, bahkan wisatawan lainnya dari berbagai daerah, para pelaku usaha di kawasan itu terdapat geliat pemasukan. Termasuk para penyedia wahana yang ada di destinasi wisata, juga turut serta kebagian pemasukan dari hasil penjualan tiket pengujung. Moda transportasi KA, berdampak pada pertumbuhan perekonomian masyarakat luas.
Seusai giat offroad, tim “Media Journey” kembali ke halaman Grand Kayana Hotel untuk melanjutkan perjalanan menggunakan bus pariwisata menuju destinasi wisata hutan pinus Limpakuwus Baturaden, Purwokerto.
Kawasan yang sejuk, perpaduan temaran cahaya matahari yang ramah lingkungan, membuat hati dan pikiran tim “Media Journey” serta pengunjung lainnya merasakan rileks hingga fresh lagi. Interaksi alam dapat dirasakan oleh setiap pengunjung yang berada di kawasan hutan pinus tersebut.
Namun sayangnya, tim “Media Journey” tak bisa berlama-lama menikmati angin sepoi-sepoi di bawah pohon pinus yang tinggi menjulang itu, mengingat waktu harus terbagi yakni mengunjungi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Depo Lokomotif dan Perawatan Kereta Purwokerto, Jawa Tengah.
Sejak pukul 14:30 Wib hingga satu jam lamanya tim “Media Journey” melaksanakan depo tour (edukasi depo dan sarana KA) yang di terima langsung oleh Yanto Sujatmiko yang merupakan Assistant Manager Perawatan Lokomotif UPT Depo Lokomotif Purwokerto serta didampingi Supervisor Perawatan UPT Depo Lokomotif Purwokerto, Adi Saputero.
Di ruang pertemuan UPT Depo Lokomotif Purwokerto, tim “Media Journey” diberi pemaparan seputar perawatan lokomotif dan kereta hingga berbagi cerita tentang pengalaman sosok Yanto Sujatmiko.
Dalam kesempatan itu, Assistant Manager Perawatan Lokomotif UPT Depo Lokomotif Purwokerto, Yanto Sujatmiko juga menceritakan saat dinas di Jakarta UPT-nya pernah menangani sebanyak 59 lokomotif.
“Jadi dalam satu hari perawatan, bisa mendapat dua lokomotif. Itu perawatan bulanan, belum ditambah perbaikkan,” katanya sembari mengaku baru satu bulan penjabat sebagai Assistant Manager Perawatan Lokomotif UPT Depo Lokomotif Purwokerto, Kamis 16 Oktober 2025.
Menurutnya saat itu, mengerjakan lokomotif dengan catatan waktu pada pukul 17.18 Wib, semuanya harus SO (siap operasi). Karena apa? Tiketnya sudah terjual kepada pelanggan KAI.
“Jadi mau ngak mau, gimana caranya supaya cepat SO/cepat jalan, seperti itu. Memang kelihatannya sepele/kita kerja dibalik layar, tapi resikonya paling berat. Memang semua kerjaan ada resikonya. Ya, itulah sekilas pengalaman saya,” terangnya.
Manager Humas KAI Daop 7 Madiun, Rokhmad Makin Zainul juga menyampaikan dalam rangka kegiatan “Media Journey” bersama teman-teman media yang tergabung dalam peliputan Humas KAI Daop 7 Madiun uluk salam atau kulo nuwun (izin masuk) di area vital yang ada di UPT Depo Lokomotif Purwokerto.
Tujuan kedatangan tim “Media Journey” ini, ingin melihat dari dekat terkait perawatan lokomotif dan KA di UPT Depo Lokomotif Purwokerto, yang tentunya lebih luas dengan Depo Lokomotif yang ada di Daop 7 Madiun.
Perlu disampaikan pula bahwa tim “Media Journey” ini adalah sejumlah jurnalis dari berbagai media baik cetak, online, elektronik/tv, maupun medson yang bertugas di wilayah Blitar, Kediri, Madiun dan daerah lain yang selama ini menyampaikan informasi-informasi terkait kegiatan KAI khususnya di Daop 7 Madiun.
“Kami perjalanannya melewati Daop 6. Melihat sekilas, kemaren perjalanannya siang, jadi bisa melihat pemandangan yang sangat menarik. Tapi, tujuan kami ke Daop 5, namun jujuknya di UPT Depo Lokomotif ini. Kami berterima kasih, karena sudah di terima dengan baik,” tuturnya.
Seusai diberikan pemaparan, tim “Media Journey” diajak melihat dari dekat terkait perawatan lokomotif dan KA, bahkan memperhatikan langsung sebuah lokomotif saat memasuki jembatan putar yang ada di UPT Depo Lokomotif Purwokerto.
Jembatan putar ini merupakan infrastruktur peninggalan Belanda pada tahun 1912 yang berfungsi untuk memutar balik arah lokomotif KA. Fasilitas ini, terletak di depo lokomotif di Stasiun Purwokerto, dan bekerja secara manual dengan menggunakan tenaga manusia.
Waktu menjelang petang, tim “Media Journey” berlahan mulai meninggalkan area UPT Depo Lokomotif Purwokerto hingga menunju pusat batik Banyumas, Jawa Tengah. Tak begitu lama mengamati para pembatik yang menggoreskan malam (lilin) dari cucuk atau carat (ujung canting) dengan berbagai motif khas banyumasan.
Tim “Media Journey” melanjutkan perjalanannya menuju Stasiun Purwokerto untuk melakukan persiapan perjalanan menuju Stasiun Madiun dengan menggunakan KA Kertanegara.
Vice President PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun, Suharjono saat tim “Media Journey” bersama humas Daop 7 menjelang keberangkatan menuju Stasiun Purwokerto menyampaikan terima kasih atas partisipasi kerjasama yang baik selama ini dari rekan-rekan media.
Untuk itu, Ia berharap kolaborasi ini dapat di teruskan terutama dalam penyampaian informasi terkait KAI kepada masyarakat. Sebab, pelayanan, perbaikan lokomotif dan perawatan kereta, kedepan tentunya KAI mengharapkan media bisa memberikan masukan maupun edukasi kepada masyarakat.
“Kami, juga mohon koreksinya, apabila ada keinginan masyarakat untuk memberikan yang terbaik khususnya dalam pelayanan kepada pelanggan KAI,” tandasnya.
Tentunya, imbuh Vice President, sebagai bukti kolaborasi antara media dengan KAI Daop 7 Madiun, teman-teman jurnalis tergabung dalam tim “Media Journey” diberikan penghargaan atas prestasi atau kontribusinya dalam penyampaian informasi terkait KAI kepada masyarakat.
“Rekan-rekan media akan di ajak Manager Humas KAI Daop 7 Madiun untuk melihat perkembangan di Daop lain hingga Daop 5. Karena teman-teman media adalah mitra kami. Sebab itu, media bisa melihat di Daop sebelah, dan kedepannya tolong berikan masukan kepada kami,” ungkap Suharjono.*(madiuntourism.com/all)