Menjalin Usaha Bersama

logo

Jajaki Pengembangan Ekosistem IP di Daerah, Kementerian Ekraf Yakin Lahirnya Lapangan Kerja Berkualitas

Jumat, 20 Juni 2025

Jakarta, 17 Juni 2025 — Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar menerima audiensi dari Awann Creative & Asosiasi Desainer Interior Indonesia (AIDIA) yang tengah menginisiasi pengembangan kawasan ekonomi kreatif berbasis kekayaan intelektual/Intellectual Property (IP) di Kota Semarang.

Inisiatif ini menandai langkah awal penjajakan kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah dalam membangun ekosistem IP yang terstruktur di tingkat daerah yang sejalan dengan visi ekonomi kreatif sebagai the new engine of growth yang dimulai dari daerah.

“Potensi IP kita besar, tapi belum semuanya punya fondasi yang kuat. Kami ingin pembangunan ekonomi kreatif tak lagi terpusat di kota besar, tapi menyebar merata di daerah. Karena dari sanalah akan lahir lapangan kerja berkualitas dan pertumbuhan yang berkelanjutan,” kata Wamen Ekraf Irene dalam audiensi yang berlangsung di Autograph Tower, Jakarta pada Selasa, 17 Juni 2025.

Semarang dinilai sebagai salah satu daerah dengan potensi besar dalam pengembangan ekosistem ekonomi kreatif. Melalui pertemuan ini, Kementerian Ekraf terbuka untuk menjajaki kemungkinan dukungan dalam penguatan ekosistem IP di Semarang, seperti mendorong legalisasi kekayaan intelektual, peningkatan kapasitas penggiat, serta pembukaan akses pasar.

Kementerian Ekraf juga menyambut keberadaan dinas ekonomi kreatif di daerah sebagai langkah memperkuat kelembagaan sektor ekraf di tingkat lokal. Wamen Ekraf Irene menekankan bahwa sinergi antara pemerintah, komunitas, dan pelaku usaha seperti Awann Creative & Aidia adalah elemen penting dalam membangun industri IP lokal yang kokoh.

“Kami hadir sebagai enabler. Dengan ekosistem yang tepat dan dukungan regulasi, penggiat kreatif daerah bisa tumbuh dengan sehat dan berkontribusi langsung pada ekonomi nasional,” ujar Wamen Ekraf Irene.

Menanggapi hal itu, Direktur Utama Awann Creative, Albert Dwijaya, menjelaskan bahwa pihaknya bersama AIDIA tengah menyiapkan kawasan ekonomi kreatif di Semarang yang akan mencakup ruang kolaboratif, studio kreatif, serta program inkubasi IP. Salah satu program terdekat adalah Awann Creative Week yang akan berlangsung mulai 28 Juni 2025 selama tiga bulan di Awann Costa, Semarang.

Kegiatan ini mencakup Aidia IP Market, lokakarya ekraf, serta galeri kontemporer berisi produk IP seperti art toys, art poster, dan karya seni berbasis teknologi imersif. IP nasional dan internasional seperti Redmiller Blood karya Peter Rhian Gunawan, serta IP lokal Semarang hasil kurasi Aidia akan dipamerkan.

“Kami ingin menjadikan Semarang sebagai model pengembangan ekosistem kreatif yang bukan hanya artistik, tapi juga berdampak nyata secara ekonomi. Dukungan Kementerian Ekraf menjadi kunci agar model ini bisa direplikasi di kota lain dan membuka lapangan kerja berkualitas,” kata Albert.

Penjajakan awal ini menjadi pondasi penting menuju kolaborasi yang lebih luas dan terstruktur. Kementerian Ekraf berkomitmen untuk terus memperkuat peran fasilitator dalam mendorong inisiatif daerah, memperluas jangkauan ekosistem IP, dan menjadikan ekonomi kreatif sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional dari akar rumput.

Turut hadir dalam audiensi tersebut antara lain Direktur Awann Group Robert Dwijaya, General Manager Business Development Awann Group Jessyca Artha Wijaya, IP Artist Peter Rhian Gunawan (Redmiller Blood), Sekretaris Jenderal AIDIA Adi Nugroho, serta Koordinator AIDIA Semarang Firdausi Refani Kartika Utami.*(sumber:ekraf.go.id)

error: