INDONESIA – Setiap tahun, 10 November hadir dengan suasana berbeda. Terasa getar kecil di udara, semacam rasa hormat yang senantiasa mendampingi. Di jalan-jalan, bendera merah putih berkibar pelan seolah mengingatkan bahwa kemerdekaan tidak hanya sebuah hadiah, melainkan hasil dari keberanian yang luar biasa. Namun, zaman kian bergerak. Kini, perjuangan tak lagi berkaitan dengan medan perang, tetapi juga tentang keberanian untuk mencipta. Ia bertransformasi menjadi bentuk baru yang tak kalah heroiknya, meski tanpa terdengar dentuman senjata.
Di tengah arus global yang kian deras, semangat kepahlawanan menemukan wujud baru di ruang-ruang yang tak terduga: studio kecil di pojok kota, di depan layar laptop yang menyala hingga dini hari, di dapur sederhana yang penuh aroma rempah. Di situlah lahir para pahlawan dengan segudang kreativitas yang berjuang dengan ide, gagasan, tangan, hati, dan mimpi yang terkadang terasa terlalu besar untuk digenggam sendiri.
Kreativitas sebagai Bentuk Nasionalisme Baru
Saat ini, nasionalisme tidak hanya pada simbol formal seperti bendera, lagu kebangsaan, atau seremoni kenegaraan, tetapi juga menemukan ruang baru pada generasi muda dalam mencipta dan berinovasi. Selain itu, nasionalisme hadir dalam tindakan sederhana, dalam pilihan bahan narasi dan gaya visual yang menegaskan jati diri bangsa di panggung dunia. Setiap inovasi yang berakar pada kreativitas lokal merupakan upaya untuk memastikan bahwa kemajuan semakin diperkuat. Para pelaku ekonomi kreatif menggunakan ide dan karya mereka untuk menjaga agar nilai-nilai lokal tidak hilang, tetapi justru tumbuh bersama perubahan.
Dalam konteks ekonomi kreatif, nasionalisme juga berarti keberanian untuk mempercayai potensi diri. Para pelaku ekraf memilih untuk memproduksi, memasarkan, dan mengembangkan karyanya di tanah air, menciptakan peluang kerja, sekaligus menumbuhkan kebanggaan terhadap produk lokal. Pembuktian dalam mencintai Indonesia tidak hanya dengan kata-kata, tetapi juga melalui kontribusi nyata yang memberi dampak pada masyarakat dan ekonomi. Dengan begitu, kreativitas menjadi bentuk baru dari cinta tanah air.
Pejuang Ekraf
Pejuang ekonomi kreatif memang tidak berada di garis depan medan perang, tetapi mereka tetap berjuang dengan ranah yang berbeda. Dengan persaingan yang ketat, mereka belajar melawan waktu, rasa takut gagal, dan pandangan buruk yang kerap menganggap kreativitas bukanlah pekerjaan sungguhan. Dari proses itulah tumbuh keberanian untuk bertahan dan terus berkarya, meski perubahan dunia terasa begitu cepat.
Ekonomi kreatif hari ini tak lagi sekadar sektor ekonomi yang identik dengan angka ataupun laporan pertumbuhan, melainkan menjadi wadah bagi semangat nasionalisme yang hadir dalam bentuk baru, melalui ide, inovasi, dan karya. Di balik setiap karya, tersimpan niat untuk menjaga, menghidupkan, dan memperbarui nilai-nilai karya agar tetap relevan di tengah arus zaman yang kian pesat.
Perjuangan para pelaku ekonomi kreatif tidak terhenti hanya di balik layar saja, aktivitas mereka terasa nyata di berbagai ruang, mulai dari pasar lokal tempat produk kreatif ditawarkan, hingga ruang pamer sederhana. Karya yang tumbuh dengan banyak bentuk, seperti film yang menyoroti sisi kehidupan sehari-hari, musik yang merekam keresahan sosial, maupun desain yang mengangkat kembali nilai budaya lokal dengan gaya modern.
Para pejuang ekonomi kreatif selalu berupaya untuk mencari cara agar karyanya bernilai dan berkelanjutan, sebagai bukti bahwa perjuangan di sektor ini tidak semata-mata hanya menghasilkan karya, melainkan memberi makna ekonomi dan sosial bagi masyarakat.
Salah satu contoh pejuang ekonomi kreatif terlihat pada sosok Leonardo Edwin, kreator muda yang membuat kesehariannya menjadi karya visual yang bermakna. Dalam setiap karyanya, Leo, sapaan hangatnya, menunjukkan bahwa perjuangan di medan ekonomi kreatif muncul dari hal-hal sederhana, namun berdampak luas. Karya yang dimilikinya di kanal YouTube menghasilkan konten sinematografi yang menjadi representasi nyata dari subsektor film, animasi dan video.
Leo turut membuka ruang kolaborasi lintas sektor, mulai dari musik untuk menghidupkan suasana dan kuliner yang kerap muncul dalam segmen content travelling-nya. Dari konsistensinya berkarya sejak 2018, terlihat bahwa perjuangan di medan ekonomi kreatif tidak selalu terlihat oleh kemegahan, melainkan ketulusan ide dan proses yang mampu memberi makna dan dampak bagi banyak orang.
Tantangan di Medan Kreativitas
Menjadi kreatif di masa sekarang tidak hanya perkara memiliki ide brilian, tetapi medan yang dihadapi oleh para pelaku ekonomi kreatif justru sering kali jauh lebih kompleks dari yang terlihat. Mereka berhadapan dengan tekanan waktu yang tidak kenal kompromi, algoritma yang berubah lebih cepat, hingga pandangan sinis yang menganggap bahwa berkarya bukanlah “pekerjaan sungguhan”.
Namun, di balik segala keterbatasan itu, ada semangat yang terus menyala. Sebab di dunia kreatif, setiap langkah adalah pertaruhan antara idealisme dan realitas. Ada hari di mana ide berjalan tidak sesuai harapan, ketika karya tidak mendapatkan apresiasi, atau ketika semangat terasa redup karena tuntutan hidup yang semakin menekan. Tapi justru di situlah nilai perjuangan itu tumbuh, bukan dalam kemenangan besar, melainkan dalam keberanian untuk terus mencoba.
Hari Pahlawan tidak hanya perihal masa lalu, tetapi juga perihal masa depan. Tentang siapa yang berani melanjutkan semangat dalam bentuk yang baru. Di dunia ekonomi kreatif, pahlawan masa kini tidak lagi yang memegang senjata, tapi mereka yang berani berkarya meski ragu, yang tetap melangkah meski jalannya belum terlihat.
Mereka mencipta, berbagi, dan memberi makna. Bermula dari ide-ide kecil mereka, lahir Indonesia yang lebih besar dari sekadar kata “merdeka”, di situlah makna sejati Hari Pahlawan hari ini, bahwa perjuangan tidak selalu harus heroik di mata dunia, tapi bisa lahir dari kesederhanaan, dari tangan-tangan yang terus mencipta, dari pikiran-pikiran yang menolak berhenti bermimpi, dan dari orang-orang yang dengan sabar menjaga api kecil kreativitas agar tak padam.*(sumber:ekraf.go.id)



















