Jakarta, 26 September 2025 – Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) menjajaki kolaborasi dengan Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) dalam pengembangan talenta digital melalui delapan klaster program Asta Ekraf. Kolaborasi ini difokuskan pada penguatan ekosistem digital melalui pelatihan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang sejalan dengan kebutuhan industri.
“Kerja sama dengan ISTN nanti bisa kita lihat seperti apa irisannya dengan program Asta Ekraf. Bisa kita kondisikan kaitannya dengan penguatan data, penentuan kebijakan, atau pelatihan-pelatihan TIK. Mengingat, Kementerian Ekraf sudah pernah kerja sama dengan perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti Google Play, Microsoft, Canva, dan lainnya,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya saat menerima audiensi dari jajaran ISTN di Kementerian Ekraf, Jakarta, Jumat, 26 September 2025.
Sejak 1950, ISTN menjadi perguruan tinggi swasta tertua yang memiliki visi sebagai center of excellence dalam pendidikan tinggi sains dan teknologi yang kreatif, inovatif, unggul, dan berjiwa pelopor. Lulusan ISTN senantiasa diupayakan bisa mengatasi kekurangan tenaga profesional keamanan siber bersertifikat sebab dibekali pelatihan dan insentif sertifikasi yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan perubahan zaman.
“Kementerian Ekraf mengambil langkah untuk fokus 80 persen ke akselerasi dan 20 persen melalui inkubasi. Prioritas ini sebagai bentuk percepatan pengembangan talenta dan bisnis kreatif yang ada untuk naik level atau scale up. Hal ini sejalan dengan lulusan dan pengembangan produk dari ISTN yang kompeten,” ujar Menteri Ekraf.
Sejak Juni 2025, ISTN juga menjalin kemitraan strategis bersama Data Garda, sebuah perusahaan yang bergerak untuk sektor data center untuk membangun kolaborasi berkelanjutan dan mendorong sinergi antara akademisi serta praktisi industri dalam mendukung terbentuknya ekosistem talenta digital Indonesia. Selain itu, ISTN pun menjalin kerja sama dengan PT Xynesis Internasional dalam bidang pengelolaan, perlindungan informasi, dan keamanan siber.
“Kami berharap pondasi ekosistem yang terbentuk dari kolaborasi nanti bisa impactful efektif terhadap 4 hal yaitu sumbangan terhadap PDB, lapangan kerja, ekspor, dan investasi sehingga bisa terus berkelanjutan,” harap Menteri Ekraf.
Wakil Rektor Bidang Transformasi, Kuntjoro Pinardi menyampaikan bahwa ISTN juga mengembangkan produk dan layanan TIK, termasuk Original Device Manufacturing (ODM) untuk produk seperti Wi-Fi 7. Selain itu, Beliau juga siap meningkatkan kontribusi sektor TIK terhadap PDB nasional dan mendorong ekspor digital.
“Saya sangat bangga saat sektor jasa teknologi informasi dan komunikasi bisa ditangani sampai level direktorat pada Kementerian Ekraf. Mudah-mudahan Kementerian Ekraf bisa memfasilitasi insentif terkait data center dan talenta-talenta digital sehingga jasa TIK bisa menjadi salah satu legasi ekonomi kreatif yang bisa tumbuh. Pertemuan ini akan terus berlanjut untuk memastikan implementasi program-program lain yang kami usulkan,” harap Kuntjoro Pinardi.
Turut mendampingi Menteri Ekraf dalam audiensi ini: Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi, Muhammad Neil El Himam; Direktur Jasa TIK, Abdul Malik; dan Tenaga Ahli Menteri Bidang Isu Strategis, Gemintang K. Mallarangeng.
Sementara dari jajaran eksternal turut hadir Kaprodi Informatika dan Sekjen Aspiluki, Ashari Abidin; Xynesis dan PJ Kurikulum Cyber Security ISTN, Fetri Miftach; Kepala Digital Transformation ISTN, Kuncoro Atmojo; Prasimax dan Kurikulum Embedded Wifi 7 ODM Developer, Didi Setiadi; Data Garda dan PJ Kurikulum Data Center, Margiyatmono; Data Center Course Developer Chief dan HR Officer Data Garda, Amerio Ruci dan Rozaline Putri Ramadhan; serta Kepala MOOC, Firmandhana.*(sumber:ekraf.go.id)