Menjalin Usaha Bersama

logo

Diskusi Ekonomi Kreatif di Bandung: Wamen Ekraf Dorong Subsektor Seni Rupa dan Fotografi

Kamis, 2 Oktober 2025

Bandung, 1 Oktober 2025 – Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf), Irene Umar, mendorong peningkatan peran pemerintah sebagai perancang kebijakan dan pemasar untuk mengembangkan subsektor seni rupa dan fotografi agar lebih berkelanjutan dan berkontribusi bagi perekonomian nasional. Hal ini disampaikan Wamen Ekraf menghadiri diskusi bersama para pejuang ekraf di Orbital Dago, Bandung, Senin, 29 September 2025.

“Dalam amanah Presiden, tidak boleh ada lagi ego sektoral antarkementerian sehingga wajib tercipta kerja sama. Kementerian Ekraf punya tujuan sebagai policy making untuk 17 subsektor yang ada didalamnya. Maka, kami juga punya fokus yang lebih mengarah terhadap marketing dan distribusi untuk menggerakan roda ekonomi supaya bisa sustainable bukan transaksional,” ujar Wamen Ekraf.

Wamen Ekraf juga menyebut seni menjadi sesuatu yang tak ternilai sebab tiap seniman punya masing-masing idealisme. Subsektor seni rupa dan fotografi tentu harus diberikan ruang-ruang pamer atau galeri sehingga tiap karya yang dihasilkan mampu bertemu publik secara luas.

“Art bukan sesuatu yang diperjualbelikan seperti barang atau komoditas, namun suatu yang bisa dinikmati untuk trigger point setiap orang berpikir. Karya seni itu mampu mengekspresikan apa yang ada dalam diri supaya mencapai khalayak ramai. Dalam marketing, istilahnya branding positioning yang berarti setiap pejuang ekraf juga harus memiliki jiwa entrepreneur,” kata Wamen Ekraf.

Terselenggaranya diskusi ini menjadi bagian dari Bandung Photography Triennale yang menanggapi kenyataan dengan suguhan karya-karya lukisan yang mengeksplorasi hubungan manusia dengan imaji sintetis dan berdampak pada identitas, politik, serta persepsi dalam lanskap visual yang semakin terdigitalisasi dan terotomatisasi.

“Kami mengharapkan partisipasi teman-teman untuk terus mempromosikan karya-karya kreatif dari Bandung. Ke depan, sekolah atau kampus harus menggerakkan generasi muda supaya mau berkunjung ke galeri dan melihat sekaligus mempelajari banyak hal dari berbagai sisi,” harap Rifky Goro sebagai kurator dalam pameran ini.

Sejak 2010-an hingga kini, Bandung menjadi tuan rumah agenda besar seperti Bandung Photography Triennale yang menjadikan kota ini sebagai episentrum seni kontemporer dengan kolaborasi lintas disiplin. Acara ini juga menjadi ruang temu bagi komunitas fotografi yang tak sekadar kelompok hobi, tetapi bagian dari ekosistem seni kontemporer global dengan karakter khas kritis, eksperimental, dan terbuka.

Setelah melakukan audiensi, Wamen Ekraf Irene yang didampingi Kasubdit Pemasaran dan Komersialisasi Fesyen, Dessy Widowati juga mengunjungi Bandung Photography Triennale 2025 yang mengusung tema era Synthetic Vision. Suatu era yang mana batas antara realitas dan rekayasa kian kabur karena teknologi atau citra visual berkembang melampaui fungsi representasi menjadi konstruksi kompleks yang dibentuk sintesis, algoritma, dan kecerdasan buatan. Acara dilanjutkan dengan kunjungan ke Orbital Dago Merchandise dan menikmati hidangan di Warung Gati.*(sumber:ekraf.go.id)

error: