Jakarta, 17 Juni 2025 – Menteri Ekonomi Kreatif (Menteri Ekraf) Teuku Riefky Harsya menerima kunjungan Bupati Poso Verna Gladies Merry Inkiriwang untuk membahas kolaborasi dan inovasi terhadap potensi ekonomi kreatif. Pembahasan itu meliputi salah satu Wastra Nusantara asal Poso yaitu Kain Ranta yang terbuat dari kulit kayu yang berasal dari Lembah Bada, Poso.
“Filosofi dari Kementerian Ekraf yaitu ekonomi kreatif menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang dimulai dari daerah. Berarti, potensi ekonomi kreatif tidak hanya berada di kota besar, tapi bergantung juga pada harta karun yang ada di daerah. Potensi-potensi yang berbeda dari tiap daerah bisa menjadi dasar bagi pengembangan ekonomi kreatif dan penciptaan lapangan kerja berkualitas sesuai Asta Cita,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky dalam pertemuan yang berlangsung di Gedung Autograph Tower, Thamrin Nine, Jakarta pada Selasa, 17 Juni 2025.
Menteri Ekraf Teuku Riefky juga memaparkan program-program Kementerian Ekraf yang dikenal dengan istilah ASTA EKRAF, termasuk kegiatan pendampingan dan pelatihan yang telah dilakukan dari berbagai daerah. Selain itu, Menteri Ekraf Teuku Riefky menegaskan panduan pembentukan dinas ekraf di Poso untuk memberi penguatan bagi ekosistem kreatif.
“Saat ini, ada 21 provinsi, 39 kabupaten, dan 17 kota yang sudah membentuk dinas ekraf. Biar lebih sinkron, kami berharap Kabupaten Poso bisa membentuk Dinas Ekraf yang tidak harus mandiri, tapi bisa digabung dengan dinas lainnya. Dengan demikian, potensi-potensi ekonomi kreatif yang sudah tersedia di Poso bisa lebih mapan dalam pengembangannya, punya nilai tambah dan daya saing industri kreatif,” jelas Menteri Ekraf Teuku Riefky.
Sementara itu Bupati Verna dalam paparannya menyebutkan potensi besar Poso dengan memaparkan jumlah kunjungan wisatawan yang terus berkembang pada tahun 2024 yaitu pertumbuhan wisatawan mancanegara 171,52% dan pertumbuhan wisatawan nusantara 235%. Bupati Verna turut mengatakan subsektor potensial ekraf yang menjanjikan di Poso antara lain fesyen, kriya, dan kuliner.
“Ekonomi kreatif memainkan peran yang sangat penting dalam peningkatan ekonomi. Poso sudah punya alam yang indah dan destinasi pariwisata yang elok. Selain itu, ada juga beberapa potensi ekraf lain seperti Kain Ranta (pakaian tradisional) dari Lembah Bada yang terbuat dari kulit kayu untuk produk fesyen, Kopi Poso, dan produk olahan makanan seperti Olahan Ikan Sidat (Onco Arogo). Kami akan memperkuat produk-produk kreatif tersebut untuk menunjang pertumbuhan ekonomi,” kata Bupati Verna.
Selain itu, Bupati Verna mengajukan usulan kolaborasi terkait Poso Creative Hub, Festival Ekraf Poso, Digitalisasi Produk Ekraf Poso (pelatihan branding dan pemasaran produk), serta penguatan Hak Kekayaan Intelektual (perlindungan dan sertifikasi produk lokal khas Poso). Dia berharap Kementerian Ekraf bisa mendukung inisiasi tersebut.
“Kami juga meyakini Kementerian Ekonomi Kreatif punya lebih banyak resource untuk membantu pengembangan ekraf Poso lebih sehat. Dengan usulan-usulan kolaborasi yang kami ajukan, semoga ini memberikan dampak baik untuk me-rebranding Poso dan memberi ruang pada pusat-pusat kreatif yang ada di Indonesia. Mudah-mudahan lapangan kerja bisa lebih terbuka dan investor bisa masuk sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” harap Bupati Verna.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Ekraf Teuku Riefky turut didampingi Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif Cecep Rukendi, Staf Khusus Menteri Bidang Isu Strategis dan Antar Lembaga Rian Syaf beserta Staf Ahli Menteri Bidang Sistem Pemasaran dan Infrastruktur Septriana Tangkary.
Sementara Bupati Poso turut didampingi Sekretaris Daerah Poso Heningsih Tampai, Kepala Dinas Pariwisata Yusak Their Mentara, beserta jajaran pejabat Kabupaten Poso.*(sumber:ekraf.go.id)